ANGKASA PURA II INDONESIA'S AIRPORT COMPANY

Kabut Asap



Kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan belum usai. Dan selama hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan masih terbakar, maka udara di Provinsi Banten juga akan tetap tercemar.

"Bila di atas (asap di langit) memang menuju ke sini (Banten), itu asap bisa terus berlangsung, yakni selama di Sumatera belum bisa dipadamkan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang Tri Tjahjo di Serang, Banten, Rabu (28/10/2015).

Dia berharap api yang menghanguskan puluhan ribu hektare hutan di Sumatera dan Kalimantan dapat segera dipadamkan. Sebab jika terus berlangsung, maka kualitas udara akan semakin memburuk.
Jumat, 30 Oktober 2015
Posted by Dwi Rahmad

Helikopter Hilang Kontak

Hasil gambar untuk helikopter ec 130 pk hilang kontak 2015Hasil gambar untuk helikopter ec 130 pk hilang kontak 2015
Dilaporkan ada warga Onan Runggu, Samosir, melihat helikopter terbang rendah, dan pencarian difokuskan pada area sekitar jarak terbang17 menit dari helipad Siparmahan, Pulau Samosir.
Tim SAR dan kepolisian masih terus mencari keberadaan pesawat helikopter Eurocopter EC-130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dinyatakan hilang kontak pukul 11.50 WIB, Minggu (11/10).
Kepada Ging Ginanjar dari BBC Indonesia, juru bicara Basarnas Medan, Hisar Turnip, mengatakan, "Kami masih terus melakukan pencarian, belum ditemukan jejak atau informasi yang mengarah pada lokasi keberadaan helikopter itu."
Disebutkannya, sudah dikirimkan dua tim SAR dari Tanjung Balai dan dari Medan untuk melakukan penyisiran.
Helikopter buatan Airbus itu dilaporkan mengangkut seorang pilot, seorang teknisi dan lima penumpang, tinggal landas dari helipad Siparmahan, Pulau Samosir, di tengah danau Toba, pada pukul 11:33 WIB, menuju Bandara Internasional Kualanamu, Lubuk Pakam.
eurcopter
"Namun ATC (pengatur lalulintas udara) kehilangan kontak dengan pesawat itu kontak pada pukul 11:50, atau 17 menit setelah terbang," kata Octo Tambunan dari Basarnas Medan kepada BBC Indonesia.
Helikopter seharusnya tiba di Kualanamu pada pukul 12:45, namun tidak pernah mendarat.
Octo Tambunan menjelaskan, pencarian difokuskan pada perkiraan jarak yang ditempuh setelah 17 menit terbang.
Ia menjelaskan pula, bahwa SAR sedang memverifikasi laporan tentang adanya seorang saksi mata di sekitar Onan Runggu, Samosir, yang mengaku melihat sebuah helikopter terbang rendah.
Para petugas polisi dari Polres Siantar, Polres Samosir dan Polres Tobasah juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Minggu, 18 Oktober 2015
Posted by Dwi Rahmad

Pesawat Aviastar Ditemukan

Penerbangan Berjadwal Aviastar Dibekukan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membekukan dua maskapai penerbangan yakni PT Aviastar Mandiri untuk penerbangan berjadwalnya dan PT Tri MG Intra Asia Airlines untuk penerbangan tidak berjadwalnya.
Pembekuan itu berlaku per 1 Oktober 2015 lalu.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo, dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Selasa (6/10/2015), pembekuan maskapai Aviastar dilakukan karena tak memenuhi syarat kepemilikan pesawat bagi badan usaha angkutan udara niaga berjadwal yaitu 10 pesawat dengan rincian 5 pesawat dengan status dimiliki dan 5 pesawat dengan status dikuasai atau sewa.
Saat ini kata dia, untuk penerbangan berjadwal, Aviastar hanya memiliki 3 pesawat. Rinciannya, 1 pesawat dimiliki dan dan 2 lainya dikuasai atau sewa.
Meski penerbangan berjadwal Aviastar dibekukan, maskapai itu masih bisa beroperasi di penerbangan tidak berjadwal karena telah memenuhi syarat kepemilikan pesawat dan kecukupan modal.
Sementara untuk PT Tri MG Intra Asia Airlines, alasan pembekuan lantaran maskapai itu tak memenuhi syarat kepemilikan pesawat bagi badan usaha angkutan udara niaga tidak berjadwal yaitu 3 pesawat dengan 1 dimiliki dan 2 lainya dikuasai.
Saat ini, Tri MG Intra Asia Airlines hanya memiliki 2 pesawat untuk penerbangan tidak berjadwal. Hal itu tak memenuhi syarat kepemilikan pesawat niaga tidak berjadwal. Namun, Tri MG Intra Asia Airlines masih bisa beroperasi di penerbangan berjadwal karena memenuhi syarat kepemilikan pesawat dan kecukupan modal.
Kemenhub memberikan tenggang waktu satu bulan kepada dua maskapai itu bila ingin kembali beroperasi.
Syaratnya, kedua maskapai mesti memenuhi syarat kepemilikan pesawat yang diatur sesuai Pasal 118 ayat 1 Undang-undang Nomer 1 Tahun 2009 Tentang penerbangan, dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomer PM 97 tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanan Kepemilikan dan Penguasaan Pesawat Udara. (*)
Selasa, 06 Oktober 2015
Posted by Dwi Rahmad

Kabut Asap Menganggu Penerbangan di Aceh

BANDA ACEH - KASIE Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (SIM), Zakaria kepada  mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banda Aceh, kabut asap diprediksi akan menyelimuti wilayah Aceh hingga dua hari ke depan. Prediksi ini didasarkan pada prakiraan cuaca tidak ada hujan dalam dua hari ke depan.
“Karena pasokan asap lebih tinggi dari hujan maka diperkirakan akan bertahan dua hari. Kalaupun ada hujan namun tidak merata,” kata Zakria mengutip prakiraan BMKG. Menurut catatan BMKG Banda Aceh, jarak pandang di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar pada Sabtu kemarin masih berkisar 3-4 km, Lhokseumawe 2-3 km, Meulaboh 5-6 km, dan di Sabang hanya 300-400 meter.
Menurut Zakaria, kabut asap tersebut berasal dari luar Aceh, karena dari pantauan BMKG tidak ada satupun titik api di Aceh. Saat ini sedang bertiup angin timur ke barat hingga kabut menyelimuti Aceh. Hingga pukul 18.00 WIB kemarin kabut asap sudah masuk kategori mengkhawatirkan. Namun BMKG belum bisa memperkirakan kadar asap karena tidak memiliki alat pengukur.
Suhu panas yang sejak dua hari terakhir terjadi di Aceh juga berkaitan dengan datangnya kabut asap. Zakaria menambahkan, jika curah hujan tinggi maka suhu akan naik, ditambah lagi kabut asap. Pada Sabtu kemarin suhu di Banda Aceh dan sekitarnya 33 derajat Celcius.
BMKG mengimbau masyarakat mengenakan masker jika berada di luar rumah dan bagi pengendara kendaraan agar menyalakan lampu saat siang hari untuk menghindari kecelakaan. “Karena kabut asap itu menyebabkan mata perih, makanya warga harus berhati-hati..  Kabut asap yang diyakini bersumber dari pembakaran hutan di Sumatera Selatan dan Jambi mulai mengganggu beberapa wilayah Aceh, termasuk menyelubungi Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Pidie, Kota Lhokseumawe, dan beberapa wilayah Kabupaten Aceh Besar. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banda Aceh menyatakan fenomena kabut asap di Aceh sudah kategori mengkhawatirkan.
Pemantauan di Kota Sabang, Sabtu (19/9), kabut asap mulai berdampak terhadap aktivitas masyarakat karena jarak pandang hanya 200 meter. Kabut asap mulai menyelimuti Kota Sabang sejak pukul 10.00 WIB kemarin dan bertambah parah menjelang sore.
Kendati belum terlalu berpengaruh bagi pengguna jalan namun kabut asap itu mulai menghambat aktivitas nelayan tradisional yang belum menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System) yang bisa memandu lokasi berdasarkan sinyal satelit, informasi koordinat, latitude, dan peta.
“Bagi nelayan tradisional sudah mulai mengganggu aktivitas di laut karena jarak pandang hanya 200 meter,” kata Panglima Laot Sabang, M Ali kepada Serambi, Sabtu kemarin.
Minggu, 20 September 2015
Posted by Dwi Rahmad

Airport Emergency Exercise Sultan Iskandar Muda 2014

Hasil gambar untuk airport emergency exercise sultan iskandar muda

Bandara Sultan Iskandar Muda Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat BANDA ACEH – Bandara Sultan Iskandar Muda yang terletak di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat atau PKD bersandi Rencong Dirgantara IV.
 dalam latihan yang digelar pada hari ini, 20 November 2014, itu diskenariokan pesawat Boeing 737-800 NG yang dioperasikan Bintang Air 2011 mengalami hard landing di Bandara Sultan Iskandar Muda pada pukul 10.15 waktu setempat. Akibat hard landing, pesawat dengan rute Jakarta – Banda Aceh itu mengalami pecah ban sebelah kanan sehingga mesin menyentuh landas pacu atau runway dan menimbulkan percikan api lalu terbakar. Petugas Air Traffic Controller atau ATC di menara yang melihat percikanapi kemudian menekan crash bell sebanyak 3 kali berturut-turut sebagai tanda telah terjadi kecelakaan pesawat. Bertepatan dengan itu, petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan – Pemadam Kebakaran atau PK-PPK Bandara Sultan Iskandar Muda yang tengah berada di menara pengawas juga melihat kejadian tersebut dan langsung menekan tombol alarm untuk menginformasikan peristiwa ke personel lain. Setelah mendengar bunyi alarm.

Hasil gambar untuk airport emergency exercise sultan iskandar mudaHasil gambar untuk airport emergency exercise sultan iskandar muda

petugas PK-PPK langsung menuju lokasi kecelakaan guna memadamkan api dan melakukan evakuasi para korban. Api berhasil dikuasai tepat pada pukul 10.17 dan kemudian dilanjutkan dengan evakuasi penumpang yang dibantu oleh petugas Aviation Security atau keamanan bandara. GM PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara Sultan Iskandar Muda Joko Sudarmanto mengatakan kesuksesan latihan PKD ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan pihak eksternal yang juga ikut terlibat. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama seluruh pihak, diantaranya Kantor Kesehatan Pelabuhan, pihak Lanud Sultan Iskandar Muda, Kepolisian, rumah sakit, Basarnas, pemadam kebakaran kota, dan PMI,” jelas Joko Sudarmanto. Sudarmanto menambahkan, “Latihan PKD di Bandara Sultan Iskandar Muda ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel PKP-PK serta meningkatkan koordinasi antara pihak bandara dengan instansi eksternal sehingga dapat menanggulangi keadaan darurat dengan baik.” Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II (Persero) Daryanto menuturkan latihan PKD digelar rutin setiap 2 tahun sekali di setiap bandara di bawah pengelolaan perusahaan.
Minggu, 30 Agustus 2015
Posted by Dwi Rahmad

Cuaca Buruk Saat Penerbangan


Bicara cuaca untuk dunia penerbangan bukan lah barang baru. Cuaca adalah salah satu faktor yang paling utama. Jika kita tahu cuaca akan buruk sebelum take off, tentu menyeramkan bahkan bisa menjadi mulas alias momok.

Sudah banyak sekali terjadi kecelakaan penerbangan karena faktor cuaca yang buruk. Dalam dunia penerbangan, cuaca buruk adalah kondisi cuaca yang dikhawatirkan dapat mengganggu proses pengoperasian pesawat terbang pada saat lepas landas, maupun saat landing di bandara tujuan.

Di sinilah informasi yang utuh tentang kondisi cuaca menjadi kebutuhan penting dalam dunia penerbangan. Dengan adanya informasi ini, penerbangan menjadi lebih nyaman, efisien, dan tentu saja aman.

Apa saja unsur cuaca yang menjadi perhatian penting terkait kebutuhan bagi keselamatan dan kenyamanan penerbangan?

Unsur cuaca dimaksud itu meliputi prediksi arah angin, kecepatan angin, awan rendah dan kabut, tinggi dan ketebalan awan, visibilitas atau jarak pandang, turbulensi udara dan pengendapan es pada badan pesawat.

Data analisa cuaca itu meliputi kawasan atau landasan take off, pada lintasan atau rute penerbangan dan kondisi bandara yang akan dipakai untuk pendaratan. Dengan demikian pengamatan cuaca bagi kepentingan penerbangan harus bersifat menyeluruh atau paripurna.

Kondisi cuaca bisa dikategorikan dalam beberapa situasi. Ada kategori cuaca yang baik (Clear weather) hingga kategori cuaca sangat buruk (bad weather). Berbagai kondisi itu akan sangat menentukan bagi proses penerbangan, apakah penerbangan di lanjutkan, ditunda atau dibatalkan sama sekali?

Ketika hujan yang sangat deras, ini bisa mengganggu visibility(jarak pandang) dan menyebabkan landasan pacu tergenang air sehingga berbahaya bagi proses take off maupun landing, ini bisa dikategorikan dalam cuaca yang buruk. Kondisi angin juga sangat penting untuk diwaspadai.

Menurut S. Budiardjo, Kepala bagian BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Bandara Soekarno-Hatta, kondisi angin yang ideal bagi proses pendaratan pesawat misalnya, jika kondisi pesawat menyongsong arah angin(up wind). Jika arah angin dari samping atau sisi badan pesawat(cross wind), kondisi ini bisa mengganggu stabilitas pesawat yang akan mendarat.

Beberapa kondisi cuaca yang harus diwaspadai pada proses penerbangan antara lain adalah sebagai berikut:

Puting Beliung merupakan angin kencang dengan kecepatan 65 – 180 km/jam dan berlangsung sekitar 5 – 20 menit.

Hujan Es. Hujan dalam bentuk padat (es) yang jatuh hingga ke permukaan tanah (hail), biasanya dihasilkan oleh awan Cumulonimbus (CB) aktif.

Badai Tropis, adalah pusaran angin raksasa yang tumbuh di atas laut yang panas. Pusat tekanan rata-rata 950 mb, kecepatan angin lebih besar dari 118 km/jam.

Cuaca Ekstrim, adalah kondisi cuaca yang ditengarai dengan kecepatan angin lebih dari 45 km/jam, suhu udara kurang dari 35 derajat celcius dan kurang dari 17 derajat celcius, serta kelembaban udara kurang dari 40%.

Cuaca dapat juga diartikan sebagai gambaran kondisi fisik udara/lingkungan sesaat, baik dalam kondisi basah (hujan) dan atau kering yang berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.

Suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, tekanan udara dan angin merupakan unsur cuaca utama yang dapat diukur dengan menggunakan alat meteorologi.

Suhu udara di ukur dengan thermometer, curah hujan dengan Penakar Hujan, kelembaban udara dengan Thermohygrograph, tekanan udara dengan Barometer, serta arah dan kecepatan angin dengan Anemometer.

Prediksi Kondisi Cuaca

Kondisi cuaca pada suatu tempat dan waktu dapat direfleksikan oleh nilai-nilai unsur cuaca. Sebagai fenomena alam, cuaca sulit atau bahkan tidak dapat dihindari. Manusia hanya dapat menyesuaikan aktivitasnya dengan kondisi cuaca tertentu dan memprediksinya.

Jika dua massa udara yang konvergen horizontal mempunyai suhu dan massa jenis berbeda bertemu, maka massa udara yang lebih panas akan dipaksa naik di atas massa udara dingin. Pada bidang batas antara kedua massa udara ini terjadi kondensasi, dan akhirnya tumbuh awan dan hujan. Pertumbuhan awan ini cenderung mendatar. Hujan yang terjadi biasanya tidak lebat, namun berlangsung lama.

Akibat pemanasan radiasi matahari, udara permukaan akan memuai dan bergerak naik, lantas mengembun. Gerakan vertikal udara lembab yang mengalami pendinginan dengan cepat akan akan menghasilkan awan dan hujan deras. Pertumbuhan awan ini cenderung vertikal. Hujan yang terjadi biasanya lebat namun tidak lama.

Bila gerakan udara melalui pegunungan atau bukit yang tinggi, maka udara akan dipaksa naik. Setelah terjadi kondensasi, tumbuhlah awan dan hujan dibagian atas angin (windward side). Sebaliknya pada lereng di bagian bawah angin, udara yang turun akan mengalami pemanasan dengan sifat kering, dan daerah ini lazim disebut daerah bayangan hujan.

S. Budiardjo menambahkan lagi, beberapa kondisi yang disebut tidak aman bagi penerbangan misalnya, angin dari samping lebih dari 12 knot, bisa dikategorikan kurang aman apalagi lebih dari itu. Kemudian kalau dari sisi visibilitas, biasanya jarak pandang kurang dari 400 meter, pesawat tidak bisa landing maupun take off, jadi harus menunggu jarak pandang dari itu menjadi lebih baik.

Dalam seminar cuaca yang digelar BMG (Badan Meteorologi Geofisika) belum lama ini terungkap, radar cuaca yang dimiliki BMG saat ini masih minim yakni hanya 19 radar, seharusnya atau idealnya BMG memiliki sebanyak 30 unit, maka beberapa praktisi penerbangan rada ragu terhadap BMG.

Dalam seminar itu, juga hadir Presiden FPI (Federasi Pilot Indonesia) Capt. Manotar Napitupulu serta Sekjen FPI, Capt Hasfrinsah yang sekaligus sebagai nara sumber. Dipaparkan oleh FPI tentang keakuratan laporan cuaca sangat lah diperlukan dalam satu misi keselamatan penerbangan.

FPI juga mengevaluasi kendala tentang cuaca dari report para penerbang. Tercatat, di Indonesia Bagian Timur, khususnya di pedalaman Papua dan sekitarnya, dikatakan oleh Manotar yang juga Inspektor DKUPPU menegaskan faktor cuaca di sana sangat dominan.

Oleh karena itu, hasil pertmuan itu diharapkan BMKG agar lebih akurat dalam memprediksi cuaca, karena, ini sangat diperlukan untuk keselamatan penerbangan.
(andi)
Selasa, 25 Agustus 2015
Posted by Dwi Rahmad

Pesawat Presiden RI

Hasil gambar untuk pesawat presiden indonesia

Pesawat kepresidenan Indonesia adalah pesawat udara khusus yang digunakan oleh Presiden Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan Presiden Indonesia.  Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan wilayah yang luas memerlukan pesawat khusus untuk menunjang perjalanan udara presiden ke seluruh wilayah Indonesia maupun internasional.
Sebelum memiliki pesawat kepresidenan khusus tersendiri, presiden dan wakil presiden menyewa pesawat komersial biasa milik maskapai penerbangan atau menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara.
Proses pembuatan dan modifikasi pesawat dengan seri Boeing 737-800, ini dimulai pada tahun 2011. Pesawat ini dibuat dari varian Boeing Business Jet 2 yang merupakan salah satu varian pesawat buatan Boeing. Setelah selesai dibuat pada tahun 2014, kali pertama tiba di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada tanggal 10 April 2014.
Pesawat dengan tanda panggil Indonesia One dan ber kode registrasi RI-001  ini dimiliki oleh Sekretariat Negara Republik Indonesia. Yang mengoperasikan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara  dan perawatan dilakukan oleh Garuda Maintenance Facility. 
Posted by Dwi Rahmad
acehplanet
animasi-bergerak-pesawat-terbang-0010

Total Tayangan Halaman

Facebook

Twitter

Flag Counter
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

- Copyright © Penerbangan - Metrominimalist - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -